Senin, 13 Juni 2016

Cumi-cumi Raksasa yang Langka

ANATOMI, MORFOLOGI, DAN FISIOLOGI CUMI-CUMI RAKSASA
http://icang.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/23483/2015/09/
Cumi yang diketahui berjenis kelamin betina itu adalah  cumi cumi raksasa yang langka memiliki 8 tentakel yang panjangnya masing-masing mencapai lebih dari 1 meter

Secara keseluruhan, hewan bertinta itu diperkirakan memiliki panjang 4-5 meter dari kepala hingga ujung tentakel. Layaknya gurita, spesies ini memiliki 3 hati — yang memompa darah ke seluruh tubuh dan dua paru-paru. Ukuran mata hewan ini berdiameter 35 cm.

“Ia memiliki 2 mata sempurna yang sangat besar dan halus karena cumi ini tinggal di laut dalam. Sangat jarang ditemukan cumi yang memiliki kondisi mata yang baik . Para ilmuwan berharap nantinya hasil dari penelitian ini akan mampu menjawab sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan rantai makanan, variasi genetik diantara jenis cumi-cumi yang berbeda, dan bagaimana kehidupan cumi raksasa.

Sesuai ukuran tubuhnya yang sangat besar, mata cumi-cumi raksasa yang sedang diotopsi bagkainya . Bahkan, mata cumi-cumi raksasa tersebut mungkin mata hewan terbesar di dunia saat ini

Betapa tidak, matanya berdiameter 27,5 centimeter atau hampir sebesar bola voli. Lingkaran lensa matanya saja sebesar buah jeruk. Ini adalah mata terbesar yang pernah diketahui di dunia hewan. Ini satu-satunya sampel mata yang utuh dari seekor cumi-cumi raksasa yang pernah ditemukan. Sungguh spektakuler

Cumi-cumi tersebut merupakan spesimen terbesar spesies Mesonychoteuthis hamiltoni, jenis cumi-cumi raksasa yang masih sangat misterius karena hidup di laut dalam. Saat ditangkap, ukuran tubuhnya lebih dari delapan meter dan berat setengah ton, namun para ilmuwan memperkirakan jenis cumi-cumi ini dapat tumbuh lebih besar hingga 13 meter.

Hanya sedikit informasi mengenai kehidupan cumi-cumi tersebut. Selama ini, cumi-cumi raksasa dikenal sebagai makhluk agresif dan mampu bertahan hidup di kedalaman hingga 2000 meter.

Para ilmuwan kelautan dari Selandia Baru memulai persiapan untuk mengotopsi seekor cumi-cumi raksasa. Penelitian terhadap cumi-cumi seberat 500 kilogram dan panjang 7,8 meter itu dilakukan untuk mengungkap rahasia salah satu raksasa laut yang masih sangat misterius.

Para peneliti akan mempelajari lebih dalam mengenai bentuk anatominya, membedah isi perut dan mulutnya. Sampel jaringan juga akan diambil untuk analisis DNA dan mengidentifikasi jenis kelaminnya. Proses otopsi untuk mengungkap kehidupan cumi-cumi raksasa tersebut rencananya dilakukan

Jika ternyata diketahui jantan, ini berarti laporan ilmiah pertama mengenai deskripsi jenis jantan dari spesie ini,” ujar Steve O’Shea, pakar cumi-cumi dari Universitas Teknologi Auckland yang akan terlibat dalam penelitian. Cumi-cumi kolosal betina pernah diidentifikasi dari spesimen yang ditemukan tahun 2003. Usai otopsi, bangkai cumi-cumi raksasa tersebut akan dipamerkan dalam tangki berisi formalin 900 liter di sebuah museum di Wellington.

Cumi-cumi dan sotong termasuk anggota kelas Chepalopoda (Y. chepale = kepala pous = kaki) yang merupakan kelompok dengan tingkat perkembangan evolusi tertinggi diantarafilum Mollusca. Tubuh lunak cumi-cumi, memiliki cangkang dalam, simetris bilateral, sebuah kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi mangkuk penghisap dansistem syaraf cumi-cumi yang berkembang baik terpust di kepala. Pandangan mata cumi-cumi sangat bagus, dapat berenang dengan cepat, menunjukkan emosi, memiliki kromatofora sehingga mampu merubah warna dengan cepat untuk berkamuflase. Mantel cumi-cumi yang menyelimuti sekeliling tubuh, membentuk kerah yang agak longgar pada bagian leher. Sebuah sifon yang menyedot air lewat insang terletak di bawah mantel dan digunakan unutk menyemprotkan air saat bergerak cepat. cumi-cumi memiliki paruh yang tajam seperti burung kakak tua. Mangsa cumi-cumi ditangkap dengan lengan yang memiliki alat penghisap. Aktif di dasar perairan di malam hari. Makanan berupa ikan kecil, kepiting kecil, udang dan Mollusca lainnya. Cumi-cumi dan sotong mampu mengeluarkan cairan tinta hitam untuk untuk mengelabui pemangsa. Jenis cumi-cumi raksasa hidup di laut dalam dn dapat mencapai ukuran 18 meter.

Pelestarian Cumi cumi

Pelestarian Cumi cumi dapat dilakukan dengan cara memberi hukuman yang berat bagi manusia

yang merusak ekosistem laut, tidak menangkap ikan dengan pukat harimau, bahan peledak,

bahan beracun dan bahan kainnya yang berbahaya



Pelestarian hewan langka adalah tanggung jawab semua pihak. Hal ini terkait dengan kondisi bahwa manusia adalah salah satu pihak yang memiliki peran terbesar dalam proses musnahnya beberapa jenis spesies hewan. Meski manusia berada dalam jalur yang berlainan dengan dunia hewan dalam sebuah rantai makanan, namun pada kenyataannya manusia adalah salah satu predator dalam kehidupan hewan.



Dalam proses pelestarian hewan langka ini, bertujuan untuk mempertahankan kehidupan spesies hewan yang makin sedikit. Hal ini sesuai kenyataan di lapangan, bahwa ada beberapa jenis spesies binatang yang makin sulit dijumpai. Bahkan, ada beberapa jenis binatang yang ditenggarai sudah musnah sama sekali dan tidak lagi dijumpai di alam bebas.



Oleh karenanya, pemerintah pun membuat peraturan yang melarang perdagangan jenis-jenis binatang tersebut, baik hidup atau mati. Hal itu sebagai upaya pelestarian binatang langka agar bisa dicegah kepunahannya.

ANATOMI, MORFOLOGI, DAN FISIOLOGI CUMI-CUMI RAKSASA







Cumi yang diketahui berjenis kelamin betina itu adalah  cumi cumi raksasa yang langka memiliki 8 tentakel yang panjangnya masing-masing mencapai lebih dari 1 meter

Secara keseluruhan, hewan bertinta itu diperkirakan memiliki panjang 4-5 meter dari kepala hingga ujung tentakel. Layaknya gurita, spesies ini memiliki 3 hati — yang memompa darah ke seluruh tubuh dan dua paru-paru. Ukuran mata hewan ini berdiameter 35 cm.

“Ia memiliki 2 mata sempurna yang sangat besar dan halus karena cumi ini tinggal di laut dalam. Sangat jarang ditemukan cumi yang memiliki kondisi mata yang baik . Para ilmuwan berharap nantinya hasil dari penelitian ini akan mampu menjawab sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan rantai makanan, variasi genetik diantara jenis cumi-cumi yang berbeda, dan bagaimana kehidupan cumi raksasa.

Sesuai ukuran tubuhnya yang sangat besar, mata cumi-cumi raksasa yang sedang diotopsi bagkainya . Bahkan, mata cumi-cumi raksasa tersebut mungkin mata hewan terbesar di dunia saat ini

Betapa tidak, matanya berdiameter 27,5 centimeter atau hampir sebesar bola voli. Lingkaran lensa matanya saja sebesar buah jeruk. Ini adalah mata terbesar yang pernah diketahui di dunia hewan. Ini satu-satunya sampel mata yang utuh dari seekor cumi-cumi raksasa yang pernah ditemukan. Sungguh spektakuler

Cumi-cumi tersebut merupakan spesimen terbesar spesies Mesonychoteuthis hamiltoni, jenis cumi-cumi raksasa yang masih sangat misterius karena hidup di laut dalam. Saat ditangkap, ukuran tubuhnya lebih dari delapan meter dan berat setengah ton, namun para ilmuwan memperkirakan jenis cumi-cumi ini dapat tumbuh lebih besar hingga 13 meter.

Hanya sedikit informasi mengenai kehidupan cumi-cumi tersebut. Selama ini, cumi-cumi raksasa dikenal sebagai makhluk agresif dan mampu bertahan hidup di kedalaman hingga 2000 meter.

Para ilmuwan kelautan dari Selandia Baru memulai persiapan untuk mengotopsi seekor cumi-cumi raksasa. Penelitian terhadap cumi-cumi seberat 500 kilogram dan panjang 7,8 meter itu dilakukan untuk mengungkap rahasia salah satu raksasa laut yang masih sangat misterius.

Para peneliti akan mempelajari lebih dalam mengenai bentuk anatominya, membedah isi perut dan mulutnya. Sampel jaringan juga akan diambil untuk analisis DNA dan mengidentifikasi jenis kelaminnya. Proses otopsi untuk mengungkap kehidupan cumi-cumi raksasa tersebut rencananya dilakukan

Jika ternyata diketahui jantan, ini berarti laporan ilmiah pertama mengenai deskripsi jenis jantan dari spesie ini,” ujar Steve O’Shea, pakar cumi-cumi dari Universitas Teknologi Auckland yang akan terlibat dalam penelitian. Cumi-cumi kolosal betina pernah diidentifikasi dari spesimen yang ditemukan tahun 2003. Usai otopsi, bangkai cumi-cumi raksasa tersebut akan dipamerkan dalam tangki berisi formalin 900 liter di sebuah museum di Wellington.

Cumi-cumi dan sotong termasuk anggota kelas Chepalopoda (Y. chepale = kepala pous = kaki) yang merupakan kelompok dengan tingkat perkembangan evolusi tertinggi diantarafilum Mollusca. Tubuh lunak cumi-cumi, memiliki cangkang dalam, simetris bilateral, sebuah kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi mangkuk penghisap dansistem syaraf cumi-cumi yang berkembang baik terpust di kepala. Pandangan mata cumi-cumi sangat bagus, dapat berenang dengan cepat, menunjukkan emosi, memiliki kromatofora sehingga mampu merubah warna dengan cepat untuk berkamuflase. Mantel cumi-cumi yang menyelimuti sekeliling tubuh, membentuk kerah yang agak longgar pada bagian leher. Sebuah sifon yang menyedot air lewat insang terletak di bawah mantel dan digunakan unutk menyemprotkan air saat bergerak cepat. cumi-cumi memiliki paruh yang tajam seperti burung kakak tua. Mangsa cumi-cumi ditangkap dengan lengan yang memiliki alat penghisap. Aktif di dasar perairan di malam hari. Makanan berupa ikan kecil, kepiting kecil, udang dan Mollusca lainnya. Cumi-cumi dan sotong mampu mengeluarkan cairan tinta hitam untuk untuk mengelabui pemangsa. Jenis cumi-cumi raksasa hidup di laut dalam dn dapat mencapai ukuran 18 meter.

Pelestarian Cumi cumi

Pelestarian Cumi cumi dapat dilakukan dengan cara memberi hukuman yang berat bagi manusia

yang merusak ekosistem laut, tidak menangkap ikan dengan pukat harimau, bahan peledak,

bahan beracun dan bahan kainnya yang berbahaya



Pelestarian hewan langka adalah tanggung jawab semua pihak. Hal ini terkait dengan kondisi bahwa manusia adalah salah satu pihak yang memiliki peran terbesar dalam proses musnahnya beberapa jenis spesies hewan. Meski manusia berada dalam jalur yang berlainan dengan dunia hewan dalam sebuah rantai makanan, namun pada kenyataannya manusia adalah salah satu predator dalam kehidupan hewan.



Dalam proses pelestarian hewan langka ini, bertujuan untuk mempertahankan kehidupan spesies hewan yang makin sedikit. Hal ini sesuai kenyataan di lapangan, bahwa ada beberapa jenis spesies binatang yang makin sulit dijumpai. Bahkan, ada beberapa jenis binatang yang ditenggarai sudah musnah sama sekali dan tidak lagi dijumpai di alam bebas.



Oleh karenanya, pemerintah pun membuat peraturan yang melarang perdagangan jenis-jenis binatang tersebut, baik hidup atau mati. Hal itu sebagai upaya pelestarian binatang langka agar bisa dicegah kepunahannya.

0 komentar:

Posting Komentar